Penulisan Gelar Doktor dan Dokter Salah? Berikut Penjelasan
Dalam penulisan gelar doktor dan dokter kerap kali terjadi kesalahan yang tanpa disadari oleh banyak orang. Mungkin saat Anda sedang berkunjung ke rumah sakit atau juga cek kesehatan lainnya lebih sering melihat papan atau plang nama dari dokter yang bertugas.
Kadang, penulisan dari singkatan dokter ditulis dengan ‘’Dr’’, namun ada juga yang ‘’dr’’. Tentu saja penulisan dari singkatan gelar dr, Dr, dan DR sering kali dijumpai di rumah sakit maupun instansi lainnya sehingga membuat banyak orang bingung.
Jadi, pada tulisan plang nama inilah mungkin sebagian orang akan bertanya apakah merupakan singkatan dari dokter ataukah dokter seseorang yang menyandang gelar kedua – duanya, doktor untuk yang sudah menyelesaikan pendidikan doktoral atau S-3.
Selain masalah dari singkatan tersebut, ada juga sebagian dari masyarakat yang masih belum paham dengan perbedaan antara doktor dan dokter. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa doktor dan dokter merupakan hal yang sama. Hal sama juga berlaku pada singkatan dr, Dr, dan DR yang dianggap sama saja.
Padahal pada kenyataannya ada perbedaan yang sangat mendasar dari ketiga gelar tersebut. Hal ini bisa saja berakibat pada kesalahan penulisan dalam gelar doktor atau dokter yang menjadi orang ragu. Pada artikel ini, kami akan mengulas secara lengkap mengenai penulisan gelar dokter dan doktor beserta dengan contohnya.
Penulisan Gelar Doktor Sesuai dengan EYD
Bila merunut pada buku Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan atau EYD, maka penulisan untuk gelar doctor jelas saja dibahas secara mendalam beserta dengan contoh dari penulisan yang benar dan sesuai. Untuk gelar DR merupakan pernyataan dari gelar kehormatan doktoral honoris causa. Gelar inipun diberikan kepada seseorang yang ahli dalam bidang tertentu orang universitas.
Sementara untuk gelar Dr sendiri termasuk dalam singkatan doktor. Gelar ini juga merupakan bentuk kesarjanaan tertinggi yang diberikan oleh universitas pada seseorang sarjana yang tercatat sudah menyelesaikan, menulis, dan mempertahankan disertasinya. Hal ini merujuk pada gelar sarjana yang sudah ditempuh, yaitu strata tiga atau S-3.
Lalu, untuk dr sendiri termasuk ke dalam singkatan gelar dokter atau pun seseorang yang sudah berhasil menyelesaikan pendidikan kedokterannya. Mereka yang dianggap sudah lulus dari pendidikan kedokteran umum maupun yang ahli.
Contoh dari Penulisan Gelar Doktor dan Dokter
Lantas, bagaimana cara penulisan yang benar bila ada orang yang mempunyai gelar ganda, bisakah ditulis salah satunya saja? Jawabannya tentu saja tidak, semua dari gelar tersebut wajib untuk dicantumkan pada penulisan, artikel ini akan menjelaskan contoh dari penulisan gelar ganda doktor dan dokter.
Semisalnya contoh dari nama dalam plang rumah sakit yang kadang membuat bingung, seperti RSU Dr. Soetomo dan RS dr. Simadi ataupun yang lainnya. Penulisan gelar dr dan Dr pun bisa membuat orang bingung lho.
Jadi seharusnya pada penulisan Dr di rumah sakit, jikalau dokter tersebut juga mendapatkan gelar S-3, mestinya ditulis dengan nama RS. Dr. dr (nama orang tersebut). Akan tetapi, bila hanya mendapatkan gelar dokter untuk strata satu atau S-1 dan tidak ada gelar S-3, maka hanya ditulis dengan nama RS dr. (nama orang).
Penulisan gelar doktor dan dokter pun kadang harus diperhatikan dengan baik sesuaikan dalam kaidah bahasa Indonesia yang benar.